Jumat, 18 September 2009

Renungan Idul V3


Selama bulan Ramadan sudah menjadi hal yang biasa pada setiap Kotbah jum'at, Kultum diisi dengan pemahaman bahwa 10 hari pertama puasa Ramadan adalah saat pengampunan terhadap dosa, 10 hari kedua adalah saat penuh rahmat, dan 10 hari terakhir adalah saat kita dijauhkan dari api neraka.

Banyak dai yang mengatakan pada setiap kotbahnya bahwa dengan berakhirnya kita menjalani puasa Ramadan, kita pasti memperoleh kemenangan, bahwa kita akan kembali seperti selembar kertas putih tanpa tulisan atau seperti anak kecil yang baru lahir, tanpa dosa sama sekali dan kita kembali kepada fitrah diri kita sebagai manusia.

Karena itu pantaslah apabila kita merayakan kemenangan dengan kembalinya kita kepada fitrah, menjadi manusia tanpa dosa. Itulah Idul Fitri yang selalu kita rayakan dengan meriah, bahkan ada kalanya kita rayakan secara berlebihan.

Di sejumlah tempat bahkan ada yang merayakan hari raya ketupat yaitu tepatnya enam hari setelah Idul Fitri, suatu kegiatan budaya yang penuh nuansa keagamaan.
Maaf dan Ampunan.....pasti kita proleh..namun Apakah kita pasti telah memperoleh kemenangan setelah berpuasa secara fisik?
Sementara kita tidak tahu apakah secara batin puasa kita telah memberikan dampak positif secara berarti kepada diri kita sehingga bisa mengendalikan nafsu pada 11 bulan lainnya?
Tetapi apakah Allah pasti mengampuni dosa kita kepada orang lain yang haknya kita ambil apalagi didunia Bikers dengan Hukum rimbanya, kalau orang itu tidak memaafkan tindakan kita?

Apakah perbedaan pendapat mampu mengalahkan diri sendiri dan bersedia meminta dan memberi maaf? Apakah kita susah bisa memberikan keadilan kepada sesama Biker's, mereka yang kita rugikan, karena beda pendapat dengan kita, apakah kita sudah memperoleh kemenangan sejati dalam puasa kita?

Jawabannya: jika kita telah mencapai tujuan berpuasa, yaitu menjadi orang yang bertakwa, derajat tertinggi di mata Allah.

Seperti apakah orang yang bertakwa?Orang yang mau meminta maaf dan memaafkan, yang mau menafkahkan rezeki kepada sesama dalam keadaan sempit atau lapang, yang mau jujur kepada dirinya, yang rendah hati, yang berusaha sekuat tenaga menjaga dan mengevaluasi keikhlasan di dalam setiap kegiatan tentunya kegiatan Biker's Bro...!!!, kita berusaha menjalankan kegiatan kita sesuai perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan tidak berlaku zalim kepada Bikers's lainnya, sory bro ini versi Biker's

Selama kita jalankan selama 11 bulan setelah Ramadan. Tentu tidak mungkin tercapai 100 persen, tetapi tercapai sebagian besar sudah cukup.
Berapa puluh kali puasa Ramadan dan perayaan Idul Fitri kita butuhkan supaya kita bisa memperoleh kemenangan sejati dan kembali menjadi manusia yang sesuai dengan fitrahnya sehingga sungguh-sungguh layak merayakan kemenangan tersebut?

‘IdulFitri adalah hari pertama dimana seorang mu’min menghayati kegembiraan yang besar, yang memberikan bekas dan dampak dalam kehidupannya
pertama karena sudah berhasil menunaikan kewajiban(puasa)
kedua kita sudah siap menerima imbangan (pahala) di hari yang akan datang.
Kedua realitas ini adalah unsur yang amat penting dalam mewujudkan kebahagiaan hidup pribadi dan masyarakat.
Dengan keberhasilannya melakukan kewajiban itu, maka jiwa merasa tenang dan tenteram ( muthmainah), hati nurani menjadi murni, dada menjadi lapang, cita-cita semakin mantap, kemauan bertambah kuat, dan berbagai sikap jiwa lainnya yang positip.

salam

0 komentar:

Posting Komentar